Rayakan Hari Jadi ke-27, JNE Bebaskan Ongkos Kirim Selama 2 Hari

Apa sih arti usia 27 tahun untuk kamu? Pertanyaan ini pastinya bikin kita berpikir sambil mengingat sudah berapa banyak kebahagiaan yang kita berikan untuk orang terdekat terutama kedua orangtua, teman dan kerabat. Karena setiap kali merayakan hari jadi (baca : ulang tahun) biasanya kita selalu berharap orang-orang terdekat memberikan hadiah atau paket kebahagiaan untuk kita, tetapi tidak demikian dengan JNE, menyambut hari jadinya yang ke-27 pada bulan November ini, JNE akan kembali menghantarkan kebahagiaan untuk para pelanggan setianya dengan menggelar program HARBOKIR atau Hari Bebas Ongkir Nasional. Tidak hanya satu hari saja, program HARBOKIR ini berlangsung selama dua hari berturut-turut yaitu pada tanggal 26 dan 27 November 2017.


JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik  ini mencetuskan program HARBOKIR pertama kalinya pada tahun 2016 lalu sebagai perayaan momen hari jadi JNE yang ke-26, kemudian kembali diadakan tahun 2017 sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh pelanggan baik retail maupun corporate. 

International Islamic Education Expo (IIEE) Tawarkan Pendidikan Islam Terbaik Dan Berkualitas

Memilih pendidikan terbaik untuk anak pastinya menjadi prioritas utama setiap orang tua, sesuai visi dan misinya beberapa orang tua lebih memilih memasukan anaknya di sekolah yang mengutamakan pendidikan agama dengan harapan si anak akan lebih mendalami ilmu agama agar kelak menjadi generasi berahlak mulia. Untuk memilih sekolah terbaik biasanya para orang tua melakukan survey terlebih dahulu. Mulai dari mengumpulkan brosur-brosur dari berbagai sekolah, browsing melalui internet, datang ke sekolah yang diincarnya, sampai meminta rekomendasi dari teman atau kerabat yang sudah terlebih dahulu memasukan anaknya ke sekolah tersebut. Kebayang kan lelahnya? Apalagi saat ini di Indonesia terdapat 600 pendidikan tinggi islam, 75.000 madrasah tingkat menengah, dan 28.000 pesantren. Pasti butuh waktu dan tenaga untuk cek dan ricek satu persatu.




Nah agar lebih menghemat waktu dan tenaga, saya punya kabar baik untuk para orang tua khususnya pencari studi islam.

We Made Me - Ciptakan Bonding Time Dengan Cara Menggendong

Meskipun sudah memiliki dua anak, saya masih belum lulus menggendong dengan kain jarik seperti yang selalu ibu saya lakukan saat saya masih kecil dulu, bukan hanya ibu yang mahir tapi bapak juga luwes banget menggunakan gendongan itu ketika harus aplusan dengan ibu terutama saat anak-anaknya sakit dan merasa lebih nyaman dalam gendongan orangtuanya. Sebagai orang tua zaman now, saya lebih suka memakai gendongan instant, apalagi setelah melahirkan dua orang anak, stok gendongan dirumah bertambah karena rata-rata para sahabat dan family memberikan hadiah gendongan instant dengan berbagai macam model, buat saya gendongan instant sangat praktis digunakan dan nyaman bagi si kecil.




Bicara soal gendongan bayi,

Bicara Soal Gizi Dan Menu Lezat Bernutrisi Bersama Masako

Hallo Ibu-Ibu, apa kabar? kali ini saya ingin berbagi cerita seru saat mengunjungi Dapur Umami bersama para ibu-ibu blogger tanggal 8 November 2017 lalu. Bagi yang sudah menjadi penggemar Facebook ASLI Masako pasti familiar dengan Dapur Umami yaitu Dapur Inspirasi persembahan PT. Ajinomoto Indonesia yang ditujukan bagi para ibu dan semua orang yang suka memasak. Nah agenda kunjungan kali ini kita para ibu diajak untuk mengenal lebih jauh sejarah perusahaan Ajinomoto dan juga informasi terkini seputar MSG dan Umami. Selain itu akan ada demo masak dan sesi talkshow bertajuk Bicara Gizi Bersama Masako yang mengangkat tema "Lezat Bernutrisi Bersama Masako Untuk Anak Obesitas".




Talkshow Bicara Gizi Bersama Masako ini

Program Warung Anak Sehat Untuk Ciptakan Generasi Maju

Hallo bunda, siapa yang masih punya anak dengan usia sekolah? Pasti sering khawatir ya kalau mereka jajan sembarangan di kantin sekolah, apalagi sekarang jajanan yang ada kebanyakan menggunakan bahan pengawet dan zat pewarna yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya saya membawakan Aira bekal dari rumah, seperti nasi dan telur dadar atau roti dan susu dalam kemasan. Namanya juga anak-anak, melihat teman-temannya jajan pastinya ingin ikutan jajan. Saya mengijinkan sih tapi dengan banyak syarat. Kadang saya berharap di sekolah-sekolah bisa menyediakan Kantin Sehat yang menjual makanan sehat dan bergizi. 

Bicara tentang kantin sehat, Hari Kamis 9 November 2017 lalu saya dan Komunitas Wajah Bunda Indonesia mendapat kesempatan untuk hadir di acara Woman's Club, sebuah talkshow yang dipersembahkan oleh Woman Radio bekerja sama dengan Sarihusada yang mengangkat Tema "Dukung Warung Anak Sehat Dan Bantu Ciptakan Generasi Maju". Acara yang dimulai pukul 10 pagi di Hongkong Kafe itu dihadiri oleh 20 orang bunda yang concern kepada kesehatan si kecil.

Ibu Dr.Sri Anna Marliyati, MS dari FEMA dan IPB yang menjadi salah satu narasumber talkshow pagi hari itu menyampaikan bahwa saat ini banyak anak-anak yang terkena penyakit degeneratif (tidak menular) karena kurang gerak, kurang makan sayur dan jajanan yang tidak sehat. Sebanyak 40% anak juga tidak sarapan di pagi hari dan lebih memilih jajan di kantin sekolah. Untuk menghindari obesitas ibu dokter Sri menyarankan ajak anak-anak  kita rutin bergerak setiap hari selama 30 menit dan berikan makanan sehat bernutrisi seimbang.

Faktanya...

● 1 dari 3 anak usia 5-12 tahun menderita masalah gizi (Riskesdas 2013)
Anak Usia 5 tahun keatas memiliki keinginan kuat untuk jajan yang berakibat pada permasalahan dalam konsumsi asupan gizi seimbang

● 23,82% pangan jajanan anak sekolah yang diuji sampel BPOM masih tidak memenuhi syarat akibat cemaran mikrobiologi

Dari beberapa latar belakang ini, pada tahun 2011 PT. Sarihusada bekerja sama dengan Care Indonesia meluncurkan Program Inisiasi bertajuk "Warung Anak Sehat" yang bertujuan untuk memperbaiki kebiasaan jajan anak usia 5-12 tahun disekolah agar menjadi lebih sehat dan bernutrisi serta aman untuk dikonsumsi demi menciptakan anak Generasi maju.

Display Warung Anak Sehat

Talitha Andini Prameswari, selaku Project Manager Sarihusada menyampaikan bahwa Warung Anak Sehat berusaha memberikan akses jajanan yang lebih sehat dan bernutrisi pada siswa sekolah yang penyediannya dilakukan oleh para ibu yang telah terlatih mengenai nutrisi dan pangan jajanan sekolah yang aman dan sehat.

Kegiatan yang dilakukan adalah : 
1.  Edukasi terkait nutrisi untuk guru dan orangtua
2. Edukasi terkait jajanan  yang sehat dan aman serta pemberdayaan  ekonomi perempuan untuk berdagang.
3. Edukasi melalui terkait pemilihan jajanan(makanan & minuman) yang aman , sehat dan bernutrisi oleh guru untuk murid.
4. Bersinergi  dengan perorgam  pemerintah yang sudah berjalan baik di level lokal maupun nasional.
5. Membantu penyediaan kantin sehat, demi menyiapkan sekolah menjadi sekolah sehat

Narasumber Woman's Club Gathering
(KiKa : Talitha Andini, Dr. Sri Anna, Lia Woman Radio)
WAS dimulai sejak tahun 2011 dengan menjajakan makanan secara berkeliling, seiring berjalannya waktu pada tahun 2013-2015 WAS sudah ada di 283 sekolah dan mulai diterapkan skema mikro kredit, di Tahun 2016 WAS ada di 350 sekolah di Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon. WAS terus mempertahankan model intervensinya mensinergikan dengan program pemerintah yang sudah ada.

Hingga kini program Warung Anak Sehat telah memberikan edukasi kepada 350 IWAS, 232 GURU, 6.122 ORANG TUA MURID, 287.861 SISWA. Dan sebanyak 72% dari Ibu Warung Anak Sehat merasakan peningkatan pendapatan hingga lebih dari 50% 

Foto bersama peserta Woman's Club Gathering



Tujuan akhir pelaksanaan program warung anak sehat adalah terbentuknya kesadaran dan perubahan perilaku dari anak dan seluruh ekosistem sekolah yang mendukung pola makan dan asupan nutrisi yang baik bagi anak sebagai bentuk persiapan mereka menjadi generasi maju.

Acara Woman's Club berlangsung semakin seru setelah Mba Lia, MC kocak sekaligus penyiar Woman Radio membagi-bagikan hadiah untuk penjawab tercepat,peserta games interaktif dan kontes foto melalui sosial media.  Sebagai ibu yang peduli kesehatan keluarga, ayo kita dukung Program Warung Anak Sehat. 

Karena Blogger Juga Manusia

September 2017 kemarin, tepat satu tahun saya kecemplung di dunia blogger, merangkak naik dari yang tadinya hanya seorang ibu penggemar kuis berhadiah (di sosial media) hingga suatu hari seorang teman baik dan juga seorang mom blogger muda belia yang usianya terpaut 10 tahun lebih muda dari saya membuatkan saya sebuah blog gratisan melalui blogspot. Blogger mahmud (mamah muda) yang saya maksud namanya Windah. Hallo Win! meskipun usianya masih hijau, Windah sangat piawai dalam menulis, hal itu dibuktikan dengan berbagai hadiah dari hasil tulisannya.


Sumber Foto : @sriamriza


Pertama kali mengisi www.shezagista.blogspot.co.id saya sempat membuat Windah repot dan terganggu karena ulah saya, maklum newbie dan belum ada bayangan bagaimana mengelola blog dengan baik. untungnya Windah sangat sabar menghadapi saya hingga suatu hari ada job yang mewajibkan saya mengganti TLD menjadi dotcom, siapa lagi yang kurepotin selain windah. maaf ya windah...dan terimakasih sudah membuat www.indrifairy.com menjadi sebuah ladang rejeki buat saya.

Sebelum menjadi blogger, saya termasuk rajin hadir di event-event Parenting dan beberapa Talkshow kesehatan lewat undangan dari komunitas tanpa dibayar, setelah menjadi blogger, saya baru tahu kalau ada beberapa event yang memberikan pengganti transport untuk blogger yang hadir selain goodiebag dan makanan. Amplopnya pun bervariasi, ada yang kecil ada yang besar, nah event berbayar ini lah yang sering diserbu oleh para blogger termasuk saya yang masih baru (newbie) begitu info job di share langsung buru-buru daftar sebelum terlambat. Intinya harus gerak cepat. Alhamdulillah sering kebagian sih...tapi sebelum daftar saya selalu lihat syarat dan ketentuan yang diminta, ngga main daftar aja mentang-mentang fee nya besar. Melihat kualitas diri sendiri juga sebenarnya, terlebih yang minta jumlah follower serta DA dan PA.

Ada yang lucu sih setiap kali nama saya terpilih di salah satu event, pasti ada aja yang japri

A : enak banget sih kepilih, pasti fee nya gede tuh!
B : aku udah lama nih ngga ada job, kamu mah enak besok kebagian job
C : aku mah ga bakal kepilih, ngga hitz gitu lho...
D : aku mah apa atuh cuma remahan rengginang
E : wah lumayan banget ikut event berturut-turut, panen dong ya!

Sambil membacanya saya sempat berpikir, seperti inikah dunia blogger? Banyak yang mengumpat teman-temannya sendiri karena rasa iri, merasa tidak nyaman jika ada orang lain yang terpilih sementara kita tidak. Padahal si A, B, C, D dan E itu juga kalau dapat job jalan sendiri alias diam-diam, dan saya ngga pernah sibuk nanya kemana dia hari ini, dapat fee berapa? Ternyata sifat iri dan kepo ini cepat sekali menular, saya terkena wabahnya. Sering kepo, nyinyir dan baper jika tidak kepilih sebuah event berbayar.

Sumber foto : Noname


Kejadiannya baru dua minggu belakangan, saya merasa awut-awutan banget, ceritanya nih saya mendaftar sebuah acara lalu mendapat email konfirmasi bahwa saya tidak terpilih, ada rasa kecewa dan sempat bertanya-tanya di dalam hati "kok bisa sih saya ngga kepilih, padahal fee cuma segitu, sebelumnya fee yang lebih besar juga nyangkut kok" ya ampun betapa sombongnya saya saat itu padahal saya sadar tulisan saya masih kurang bagus, nge-blog juga baru setahun eeh udah belagu. 

Hari berikutnya saya kembali mendaftar acara blogger yang di share di komunitas atau link job dari teman-teman di grup chat, dari mulai acara yang hanya dapat goodie bag sampai yang "dapat amplop" lalu apa yang terjadi? Beberapa teman memberi kabar bahwa mereka sudah menerima email konfirmasi dari beberapa acara, tak satupum email atau japrian yang masuk ke smartphone saya. Makin jadi deh uring-uringannya, ditambah lagi saat melihat beberapa teman blogger yang meraih banyak hadiah dari lomba blog, saya semakin meradang dan menggerutu, menganggap bahwa Allah SWT tidak adil dan tidak menyayangi saya. Astagfirullah...


Sumber Foto @fun_fresh


Tidak ada undangan artinya saya full time dirumah, beraktifitas seperti biasanya, keluar rumah untuk mengantar Aira sekolah, les, dan mengaji. Hingga dua hari lalu saya mendapat laporan dari wali kelas Aira kalau prestasi Aira menurun dan tidak lagi menjadi juara kelas. Kabar buruk dari Ibu guru ini sempat membuat saya shock, apalagi sejak kelas 1 dan 2 Aira mendapat beasiswa karena prestasi akademiknya. Kenapa di kelas 3 ini menurun drastis? Kemudian saya telusuri penyebabnya, satu demi satu. Dan saya baru menyadari kalau semua ini kesalahan saya. 

Biasanya...
Saya yang selalu mengantar Aira hingga di pintu kelas dan memberi semangat.
Saya juga yang menjemputnya saat pulang sekolah dan mengajak Aira dan Audrey bermain di taman setelah mandi sore
Saya yang menemani belajar dan membantunya membuat PR 
Saya juga yang mengantarkan bekal makan siang ke sekolah saat jam istirahat
Menemani Aira menghafal Ayat Al Quran setelah sholat berjamaah dirumah

Lalu sekarang gimana?
Saat semua acara saya ambil (ada fee dan tidak), saya menyerahkan tugas antar jemput Aira ke ojek langganan. Hal ini membuat Aira tidak bergairah ke sekolah. 
Aira akhirnya jajan di kantin, yang menurut saya tidak sehat karena saat makan siang saya sedang berada di event dan tidak bisa mengantar bekal.
Saat tiba dirumah, saya sudah kelelahan karena kemacetan saat perjalanan pulang sehingga malas mengecek buku sekolah Aira
Aktivitas bermain sore di luar berganti menjadi main gadget dan ini sukses bikin Aira kecanduan
Suamipun protes karena tidak ada yang membukakan pintu dan garasi saat dia pulang ( kok mirip door girl ya)
Saat Aira minta tes hafalan Surat Al-Quran nya, saya selalu bilang kalo sedang ada DL tulisan dan dia tersenyum kecut

Sumber Foto : Noname

Duh rasanya ingin memohon ampun kepada Allah SWT karena tidak menjaga titipannya dengan baik. Maaf ya nak, karena mengejar materi mama sering lalai, tidak melaksanakan tugas seorang ibu dengan baik. Mungkin dengan tidak terpilihnya saya di berbagai acara belakangan ini, Allah ingin mengingatkan saya bahwa masih ada yang lebih penting dan tidak boleh ditinggalkan yaitu mengurus keluarga dan ibu yang sedang sakit. 

Saya ingin memperbaiki semuanya, mulai dari prestasi Aira disekolahnya dan pandai membagi waktu dengan baik. Dan yang terpenting mulai dikurangi deh sedikit demi sedikit rasa kepo, sikap nyinyir dan iri hati yang berlebihan saat sebuah job tidak berpihak kepada kita. Manusiawi sih ya jika seketika muncul rasa awut-awutan seperti itu, blogger kan juga manusia. Tetap semangat karena dunia menulis itu ternyata sangat menyenangkan.

Selalu bersyukur berapapun rejeki yang kita terima. Intinya sih tetap berprasangka baik pada Allah SWT, karena rejeki kita sudah tertakar dan tak mungkin tertukar. Jika kali ini bukan rejeki kita, mungkin kali lain Allah menggantinya berkali-kali lipat. Aamiin Ya Robbal Alamin