Pepatah "Rejeki Tidak Pernah Tertukar" itu memang benar adanya, bahkan kalimat ini menjadi sebuah motivasi untuk saya agar lebih giat mengais rejeki setelah resign dari tempat kerja beberapa tahun yang lalu. Ketika berpamitan dengan teman-teman sekantor, banyak yang sempat meledek saya, katanya begini "Enggak enak loh jadi IRT, bakalan sering bokek! mo beli tas branded kudu minta suami dulu hehehe..". Saya sih senyum-senyum aja.
Celotehan teman-teman siang hari itu memang sempat membuat saya berpikir sejenak, tapi kembali terbayang lelahnya ibu saya mengurus 2 anak usia sekolah selama saya tinggal bekerja, tentunya saya lebih membela ibu saya dong. Ya sudahlah jikalau tak bisa beli tas, jam dan barang branded lainnya lagi, saya pasrah. Karena mengurus rumah tangga kan imbalannya surga aamiin...
Tapi beneran loh! tiga bulan pertama menjadi pengangguran, sudah mulai terasa tuh apa yang dibilang oleh teman-teman saya, biasa abis gajian langsung pergi makan di restoran mahal atau pergi shopping ke Mall, sekarang kerjaan saya cuma dirumah aja menemani anak main, menidurkan, menyuapi dan mengantarkannya ke sekolah. Kok begini banget ya hidup IRT?
Namun dibalik keluh kesah tersebut, Allah SWT sudah menyiapkan sesuatu yang indah untuk saya, yang penting saya tidak tinggal diam, karena rejeki harus dicari bukan ditunggu. Jadi begitu saya mulai menganggur, saya mulai memutar otak. Memikirkan bagaimana tetap cuan meskipun dirumah saja? Lalu ketika melihat ibu saya mulai sibuk lagi di mesin jahitnya untuk membuat bandana, kuncir rambut hingga masker kain dengan berbagai motif yang cantik. Tetiba muncul ide untuk memanfaatkan peluang tersebut. Hmmh gimana caranya ya?