STOP Mom Shaming! Bersama Hansaplast Plester Bekas Luka Karena #SetiapLukaPunyaCerita

Melahirkan normal VS Caesar masih terus menjadi perbincangan seru dikalangan buibuk sejagat raya, namun yang paling banyak muncul adalah stigma negatif tentang Operasi Caesar yang digadang-gadang belum menjadi ibu sejati jika seorang wanita melahirkan lewat proses operasi. Padahal apa yang dirasakan menurut saya sama kok! Ada rasa sakit dan juga rasa bahagia. 

Semua wanita yang sudah menjadi ibu pasti punya cerita, mengapa ia harus menjalani operasi Caesar untuk melahirkan bayinya, contohnya saya nih yang terpaksa harus memilih melahirkan di atas meja operasi karena bobot bayi saya yang mencapai 5 kilogram (kg). Belum lagi perjuangan setelah proses operasi dimana saya harus belajar berjalan kembali ditengah perihnya luka bekas operasi, So...disisi mana nya yang dibilang belum menjadi ibu sejati?

Kemudian masih ada satu PR lagi untuk seorang ibu yang melahirkan secara Caesar yaitu munculnya Mom Shaming dari orang-orang disekitar kita, baik dari teman-teman di satu komunitas yang sama atau justru dari orang-orang terdekat. Wah baru dengar nih istilah Mom Shaming...sama dong Mom. Agar semakin paham apa itu Mom Shaming, Hari Jumat 4 Maret 2022 lalu Hansaplast menggelar acara Moms Gathering yang dilakukan secara virtual dan menghadirkan 4 (empat) orang narasumber di sharing momen pada sore hari itu, mereka adalah : 

  1. Alanna Alia Hannantyas (Brand Manager Hansaplast)
  2. dr. Nadia Wirantari, SpKK (Dermatovenereologist)
  3. Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog (Psikolog)
  4. Conchita Caroline Rajasa (Mom Influencer)

Serba-Serbi Mom Shaming

Proses Operasi Caesar ternyata tak hanya meninggalkan bekas luka pada tubuh, namun ternyata dapat memicu sebuah luka pada hati seorang ibu akibat Mom Shaming. Perilaku mom-shaming bisa berupa sindiran, komentar, dan kritik yang sifatnya negatif seperti proses pola asuh, cara merawat anak serta proses melahirkan melalui operasi caesar

Seperti sebuah cerita yang pernah terjadi pada saya ketika sedang fitting baju seragam panitia untuk acara pernikahan seorang kerabat, tanpa sengaja seorang saudara perempuan saya melihat bekas luka Operasi Caesar di bagian perut bawah, spontan dia berkata "Kemarin akhirnya SC ya mba? Keliatan tuh bekas lukanya. Untung aku kemarin normal jadi perutku bagus-bagus aja hehehe..."

Jujurly awalnya saya emosi namun setelah inhale exhale akhirnya saya menjawab "Saya juga sudah pernah merasakan 2x melahirkan normal, yang terakhir kemarin memang harus SC karena suatu kondisinya saya harus menyelamatkan bayi saya". Saat itu saya sedikit lebih tenang setelah melihat raut wajahnya yang merasa bersalah kepada saya. 


Kejadian tersebut sesuai banget dengan yang disampaikan oleh Psikolog Grace Eugenia Sameve, MA, M.Psi ia menjelaskan. "Mom-shaming kerap terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar. Meskipun kerap terjadi secara online di forum diskusi parenting contohnya. Namun sebenarnya mom-shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri karena interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari.

Grace menambahkan, Mom-shaming tidak selalu hadir dalam bentuk komentar yang tidak menyenangkan, namun seringkali juga pertanyaan yang tidak sengaja telah menghakimi perasaan seorang ibu seperti mengapa tidak bisa bersalin secara alami? Padahal, seorang ibu baru justru sedang sangat membutuhkan dukungan dan support system mereka dalam menjalani fase baru kehidupannya. 

Tips dari Psikolog Grace untuk para Moms jika menghadapi Mom Shaming adalah sebagai berikut : 

  1. Kenali dan pahami diri sendiri agar tidak mudah sakit hati saat kejadian
  2. Kelola emosi dengan baik 
  3. Lakukan komunikasi dengan orang-orang terdekat agar tidak melakukan Mom Shaming lagi
  4. Jadikan komentar atau pertanyaan orang tersebut sebagai motivasi dan inspirasi
  5. Bisa tanya ke dokter/ahli agar lebih menguatkan jawaban yang akan diberikan 
  6. Pentingnya peran suami dalam melindungi istri dari Mom Shaming  

Pengalaman Mom Shaming ternyata pernah dialami juga oleh Mom Influencer sekaligus Host acara pada sore hari kemarin yaitu Conchita Caroline Rajasa, ia berbagi pengalamannya tentang masih banyak stigma negatif mengenai proses persalinan caesar yang tidak jarang menjadi mom sharing untuk para ibu. Padahal memiliki luka caesar bukanlah sesuatu yang memalukan atau membuat ibu tidak lagi cantik, melainkan sebuah suvenir bukti cinta ibu yang luar biasa untuk bertemu dengan buah hatinya. 

Conchita juga berbagi ceritanya bagaimana ia merawat luka pasca Operasi Caesar namun tetap muncul keloid hingga akhirnya sempat muncul rasa tidak percaya diri. Lalu sebenarnya bagaimana sih cara merawat luka yang baik dan benar? Dokter Spesialis Kulit, dr. Nadia Wirantan, SpKK menjelaskan "Penyembuhan luka merupakan proses yang alami, ada fase dan waktu yang dibutuhkan tubuh dari fase penghentian perdarahan, peradangan, kemudian tumbuh jaringan baru, jaringan granulasi, jaringan epitel baru, kemudian luka menjadi matur, dan terjadi proses remodeling bekas luka (bisa sampai 1-2 tahun)".

Dalam perawatan luka sendiri harus dijaga bersih dan lembap. Dibantu dengan nutrisi yang baik agar pemulihan cepat dan dapat menggunakan Plester bekas luka untuk memperbaiki tampilan bekas luka. Plester bekas luka yang digunakan harus sesuai peruntukannya dengan keadaan luka, menempel dengan baik, nyaman dipakai, dan tidak menyebabkan iritasi/alergi.


Launching Inovasi Plester Bekas Luka & Kampanye #SetiapLukaPunyaCerita

Nah jika bicara tentang plester luka, langsung deh keingetan sama Hansaplast, sebagai brand pertolongan pertama terkemuka yang telah mendamping keluarga Indonesia dalam merawat luka selama hampir 100 tahun kembali memperkuat komitmennya pada perlindungan keluarga Indonesia dengan menghadirkan Inovasi Hansaplast Plester Bekas Luka.

Hansaplast Plester Bekas Luka adalah plester transparan berperekat yang terbuat dari bahan Polyurethane, serta telah terbukti secara klinis membantu menyamarkan, mencerahkan dan menghaluskan tampilan bekas luka dalam 8 minggu pemakaian dimana hasil pertama dapat terlihat setelah 3-4 minggu pemakaian

Conchita sendiri sudah menggunakan plester bekas luka Hansaplast selama 8 minggu dan hasilnya bekas lukanya mulai memudar, menurutnya lagi bahan yang digunakan juga tahan air, breathable sehingga kulit tetap bisa bernafas. Untuk pemakaian pertama bisa dilakukan selama 12 jam hingga 24 jam agar hasilnya maksimal.


Bersamaan dengan peluncuran Hansaplast Plester Bekas Luka Hansaplast mengadakan kampanye #SetiapLukaPunyaCerita untuk mengajak para wanita khususnya para ibu untuk membangun kasih sayang antara ibu dan support system-nya dengan menghilangkan stigma mengenai operasi caesar yang seringkali berujung kepada Mom Shaming

Brand Manager Hansaplast Alanna Ala Hannantyas mengatakan. "Kami mengerti bahwa bekas luka baik di area tubuh yang terbuka maupun tertutup seringkali membuat seseorang tidak nyaman sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Menjawab akan kebutuhan tersebut, kami menghadirkan inovasi terbaru Hansaplast Plester Bekas Luka". 

Luka dirancang untuk membangun penghalang semi kondusif yang meningkatkan hidrasi jaringan parut. Plester ini dapat meningkatkan suhu di jaringan parut,  membantu mengaktifkan proses regenerasi kulit dan mendukung pembentukan ulang bekas luka. Bekas luka menjadi lebih rata lebih cerah dan lebih halus.

Proses melahirkan secara caesar tidak mengurangi esensi sebagai ibu. Memiliki luka caesar merupakan bagian dari pengalaman yang sangat berharga bagi seorang ibu dan bukaniah hal yang perlu dihakimi, karena ibu punya pertimbangan atas kesehatan sendiri dan juga memikirkan kondisi keluarganya karena justru memikirkan keluarga ini adalah esensi seorang ibu yang sesungguhnya. Kami berharap melalui kampanye edukasi #SetiapLukaPunyaCerita, Hansaplast bisa turut memudarkan stigma ibu yang melakukan Operasi Caesar bukanlah ibu yang seutuhnya. 

Hansaplast Plester Bekas Luka tersedia di e-commerce dan apotik dengan ukuran standar dan ukuran XL. Untuk informasi seputar produk bisa kunjungi akun Instagram @hansaplast_id

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^