Prudential Indonesia Luncurkan Kampanye #MadeforEveryFamily Beri Perlindungan Keluarga Tanpa Batas

Lahir dan besar ditengah keluarga minimalis bukan suatu hal yang mudah untuk saya, pasalnya saya adalah anak pertama dan seorang perempuan tetapi harus punya bahu yang kuat, hati yang lapang serta menjadi contoh bagi adik semata wayang saya yang juga seorang perempuan. Tak hanya dalam bersikap dan bertanggung jawab, saya juga harus memberi contoh kepadanya bagaimana memperlakukan keluarga dengan penuh rasa sayang terutama kepada kedua orangtua kami.

Namun kenyataanya menjadi role model pun tak melulu sukses, ada kondisi dan situasi tertentu yang akhirnya mengharuskan saya untuk lebih mengalah dengan adik saya, contohnya saat Ayah saya harus menjalani operasi bedah tumor beberapa waktu yang lalu, semua biaya Rumah Sakit hingga proses rawat inap selama 15 hari di Rumah Sakit menjadi tanggung jawab saya. Lalu dengan ijin pak suami, saya juga diperbolehkan menemani Ayah saya hingga diperbolehkan kembali ke rumah.

Meskipun terkadang ada rasa ingin memberontak dan lelah, saya harus terus bersikap tegar. Karena bagi saya, keluarga adalah prioritas. Terlebih ketika ibu saya harus dirawat di ruang ICU selama 13 hari saat tingginya gelombang Covid-19 yang pertama, tanggung jawab beliau pun semua ada di bahu saya, mulai dari pembiayaan, proses rawat jalan hingga proses recovery di rumah kami.

Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold, Multivitamin Terbaik Di Masa Kehamilan & Menyusui

"Selamat ya bun, anda positif hamil, saat ini sudah 12 minggu usia kehamilannya".  Senyum dokter Nurul mengembang saat menyampaikan kabar baik diruang prakteknya pada siang hari itu, saya sempat tertegun, kaget dan segala pikiran berkecamuk di kepala saya.  Kemudian memberanikan diri untuk bertanya "Serius nih dok? Jadi gejala yang saya rasakan selama ini ternyata ngidam?" Lalu ia pun langsung manggut-manggut sambil memberi wejangan seputar gizi dan nutrisi selama masa kehamilan.

Kehamilan ketiga ini memang tidak direncanakan, tetapi justru menjadi sebuah rejeki, karena berdasarkan hasil pemeriksaan USG, bayi dalam kandungan saya adalah seorang laki-laki. Saya, suami dan kedua kakaknya tentu saja bersorak gembira, sayangnya di tahun kehamilan Arsya 2 tahun yang lalu bertepatan dengan masa pandemi sehingga banyak hal yang "tidak biasa" terjadi dalam kehidupan para ibu hamil seperti saya salah satunya adalah sedapat mungkin untuk tetap tinggal dirumah, tidak bisa sesering mugkin kontrol kehamilan dan tidak adanya Seminar kehamilan seperti waktu sebelum pandemi.

Sebagai seorang wanita yang aktif berkegiatan, tentu saja kondisi ini sempat membuat saya stress tetapi kemudiaan saya ingat pesan dokter bahwa ibu hamil masuk kedalam kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19, untuk itulah banyak pesan, nasehat dan anjuran yang harus kita ikuti agar proses kehamilan tetap lancar sehingga kondisi ibu dan bayinya tetap sehat walafiat.

Berkat Prestasi, COSMO JNE Futsal Diguyur Bonus Puluhan Juta oleh JNE

Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, saya paling rajin ikutan lomba lari yang digelar oleh Kementrian, BUMN ataupun sektor swasta lainnya, selain ingin menjaga kesehatan jiwa dan raga, ikutan event running seperti itu juga banyak manfaatnya, misalnya saja kita bisa bertemu teman baru, meraih hadiah doorprize, menambah koleksi Medali dan jika menang pastinya bisa membawa pulang hadiah dengan penuh rasa bangga 

Tak bisa dipungkiri lagi jika sebuah prestasi tak hanya mendatangkan kebanggaan bagi siapapun yang mendapatkannya, tetapi juga rewards sebagai imbalan atas apa yang telah kita lakukan seperti para atlet Timnas Indonesia dari cabang olahraga Futsal yang semakin menunjukkan kebolehannya dalam berbagai ajang bergengsi 

Perhelatan Sea Games yang telah berlangsung di Vitenam pada bulan Mei 2021 lalu sukses menorehkan sebuah prestasi untuk Indonesia karena Timnas Garuda Indonesia terbukti bermain dengan sangat apik dan penuh strategi, sehingga dapat mengharumkan nama bangsa dan berhasil meraih Medali Perak dalam gelaran olahraga tersebut.

USG Education dan HOPE Gelar Fashion Show Three Generation


Siang itu senyum ibu tiba-tiba sumringah ketika saya menyempatkan diri untuk singgah dirumahnya dengan memakai outer batik buatannya, "Mau kemana toh mba, kok rapih banget?" Tanya ibu sambil memberikan punggung tangan kanannya untuk saya cium. Lalu saya jawab dengan wajah gembira "Mau nonton fashion show bu, katanya sih ada Ghea Panggabean juga, Ibu mau titip salam enggak?" Dia langsung tersipu malu saat itu, mungkin teringat masa remajanya yang bercita-cita ingin menjadi seorang desainer namun kandas karena faktor ekonomi.

Kegagalan dalam mewujudkan cita-citanya tersebut tidak lantas membuat beliau patah arang, sambil menunggu pengumuman masuk ke Perguruan Tinggi, Ibu ikut kursus menjahit di pusat kota Purwokerto selama 6 (enam) bulan hingga akhirnya dia lulus dengan hasil yang sangat baik dan siap menerima pelanggan dirumah

Setelah menikah dan harus ikut suami hijrah ke Jakarta, Ibu saya tetap melanjutkan hobinya menjahit dan mulai menerima pelanggan di sekitaran rumah Tebet, alhamdulilah banyak yang cocok dengan jahitannya, namun di tengah kesibukannya menjahit baju, sesekali Ibu menyempatkan diri ngobrol ringan dengan saya yang sedang membantunya membereskan potongan kain sisa jahitan di atas lantai.

Obrolan ringan tersebut sering berupa candaan hingga kami tertawa lepas bersama, misalnya saja tentang profesinya sekarang yang menurut beliau sangat berbeda jauh dengan cita-citanya dulu, seringkali saya bertanya beda penjahit dan desainer itu apa sih bu? Lalu dengan lugas ibu menjelaskan.

Rayakan Anniversary ke-31 GOLDMART Buka Outlet Baru di Margocity Depok

Menerima mahar berupa satu set perhiasan dari calon suami saat acara Ijab kabul pernikahan 14 tahun yang lalu buat saya menjadi moment yang paling berkesan dalam hidup, kemudian disusul dengan moment berkesan lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, namun yang pasti koleksi perhiasan saya terus bertambah setiap kali merayakan hari lahir. Tentu saja semua perhiasan tersebut adalah pemberian dari pak suami tercinta

Jujurly, pak suami sebenarnya bukan tipe pria yang romantis, namun dia paham benar karakter istrinya yang suka banget dengan perhiasan baik emas maupun berlian, makanya dia lebih suka memberi hadiah perhiasan ketimbang seikat bunga mawar merah di waktu-waktu istimewa. Selain menambah kesan glamour dan cantik pada istrinya, perhiasan bagi kami berdua adalah sebuah instrumen investasi yang sederhana namun menguntungkan. 

Misalnya saja perhiasan emas, emas merupakan logam mulia dengan karakteristik yang stabil, selain aman dan mudah dicairkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, investasi emas juga memiliki resiko yang rendah alias tidak memiliki nilai penyusutan sehingga cocok untuk investasi jangka pendek dan juga jangka panjang.

Manulife Hadirkan Wajah Baru MiAccount & Tingkatkan Kemitraan dengan Halodoc

Satu minggu yang lalu si bungsu Arsya mendadak demam tinggi, lalu ketika diperiksa suhu tubuhnya dengan termometer, terpampang angka 39 derajat, awalnya saya hanya memberikan pertolongan pertama berupa obat penurun panas yang ada dirumah, namun di hari keduanya, mulai tuh bermuncul benjolan-benjolan kecil di tangan, kaki dan tubuhnya.

Meskipun sudah punya tiga anak, namun rasa panik campur khawatir pasti ada. Waduh benjolan apa nih? Kok ngeri ya...mana semakin lama semakin banyak dan terasa gatal karena Arsya tak henti-hentinya menggaruk. Akhirnya saya teringat kalau di smartphone saya ada aplikasi Halodoc, sebuah aplikasi kesehatan yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya.

Ketika Halodoc hadir dalam hidup saya, saya sering mengandalkannya untuk membeli obat-obatan yang saya butuhkan saat kondisi darurat, seperti saat tidak bisa keluar rumah ataupun saat tidak punya banyak waktu untuk menunggu racikan obat di apotek Rumah Sakit, Halodoc lah yang mengantarkan obat tersebut hingga di depan rumah. 

Halodoc juga punya fitur konsultasi dokter, makanya diwaktu yang tepat ini saya ingin memanfaatkan fitur tersebut dan bertanya sebanyak mungkin tentang penyakit yang diderita oleh Arsya. Dan seperti biasanya, proses konsultasi berjalan lancar, oiya menurut diagnosa dokter, Arsya terkena penyakit Cacar Air. Dokter yang bertugas saat itu menyampaikan jika saya tidak perlu panik, cukup berikan obat yang telah ia resepkan disana.  Syukurlah, tak sampai seminggu kondisi kesehatan Arsya berangsur pulih. 

5 Keunggulan Pewangi Pakaian Molto Korean Strawberry

Menjelang datangnya hari Selasa biasanya Audrey udah sibuk menanyakan kepada saya, apakah baju olahraganya sudah siap untuk dipakai besok? lalu saya tersenyum ke arahnya sambil mengangguk, Audrey si anak tengah ini memang tak pernah berubah sejak masih sekolah di Taman Kanak-Kanak, selalu sumringah menyambut pelajaran PJOK alias Pendidikan Jasmani OLahraga dan Kesehatan disekolahnya.

Hingga kini, saat sudah menjadi murid kelas 3 Sekolah Dasar pun, hari Selasa menjadi hari yang sangat ditunggu-tunggu olehnya, sampai-sampai ia berkali-kali makesure kepada saya "Besok jadwal ku olahraga disekolah ya Mom", padahal sebagai ibunya saya sudah paham betul kegiatan apa saja yang akan ia lakukan selama 5 hari sekolah. Dasar anak pintar...

Hari Selasa yang dinanti akhirnya tiba, setelah Audrey menyelesaikan mandi paginya dia tidak langsung bergegas ke meja makan, hingga 5 menit berlalu saya segera menuju kamarnya, penasaran sedang apa dia di kamar sebenarnya? Tetiba saya langung tertawa ketika melihat tingkahnya saat itu, karena dia sedang memeluk dan menciumi seragam olahraganya, loh loh loh ada apa nih kak?

Lifebuoy Shampoo & YKI Ajak Keluarga Indonesia "Berbagi Kebaikan" Bagi Penderita Kanker

Pada suatu pagi di meja makan...

"Mam, pokoknya hari ini aku enggak mau sekolah" ujar Audrey pada suatu pagi, saya spontan langsung menoleh ke arahnya yang sedang mengoleskan selai di rotinya. Loh kok tumben banget dia mogok ke sekolah, padahal sebelum pandemi, Audrey jadi anak yang paling semangat untuk pergi ke sekolah. 

Kemudian setelah selesai mencuci piring, saya menghampiri dan menanyakan alasannya untuk tidak hadir ke sekolah, kami mulai bicara hati ke hati saat itu, agar ia mau curhat dan lebih terbuka. Jika mendengar ceritanya saat itu, saya jadi menyimpulkan kalau Audrey sedang mengalami kesulitan bersosialisasi dengan teman sebayanya, okey saya sangat maklum, karena physical distancing berkepanjangan di masa pandemi kemarin, berdampak besar pada perkembangan sosial anak, seperti kehilangan kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, memecahkan masalah, hingga berlatih untuk memiliki sikap empati.

Kasus mogok sekolah yang dialami Audrey menjadi tantangan tersendiri buat saya, padahal sebagian buibuk di dunia sepertinya begitu bahagia menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTMT) kembali, secara ya bun...2 (dua) tahun sudah kita berperan sebagai guru pengganti yang ternyata bukan suatu pekerjaan yang mudah.