Pentingnya Cegah Anemia Untuk Optimalkan Kognitif Generasi Maju

Dua hari yang lalu, saya menemani Ayah saya kontrol ke Rumah Sakit pasca beliau dirawat karena kadar Hb nya sangat rendah, waktu itu angka yang tertulis di kertas hasil tes Laboratorium menunjukkan angka 3,5 padahal Hb manusia normal harusnya ada di angka 13,5. Akibat Hb yang kurang tersebut, Ayah saya harus dirawat selama 6 (enam) hari untuk mendapatkan transfusi 8 (delapan) kantong darah. Alhamdulillah di hari ke-6, Hb nya sudah diangka 12. Jadi tugas kami ketika Ayah pulang kerumah adalah membantu menaikkan Hb nya yang tinggal sedikit lagi untuk mencapai angka Hb yang normal. Saat kontrol kemarin, dokter terus mengingatkan agar Ayah lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C. 

Mendengar ucapan dokter tersebut, saya menyimpulkan bahwa penyakit Anemia atau yang lebih dikenal penyakit akibat kekurangan zat besi ternyata adalah sebuah penyakit yang gejalanya sering tidak terdekteksi pada sebagian orang, termasuk Ayah saya yang tidak mengalami pusing apalagi merasa lesu sebelum beliau di diagnosa Anemia, di kesehariannya beliau juga masih aktif dengan kegiatan rutinnya dengan baik tanpa ada gejala yang mencurigakan. Nah jika gejala Anemia pada orang dewasa saja tidak terdeteksi, bagaimana jika kasus seperti Ayah saya terjadi pada anak-anak? apakah dampak yang akan terjadi pada tumbuh kembangnya nanti jika kekurangan zat besi? 

Pertanyaan demi pertanyaan muncul dalam benak saya dibarengi dengan rasa khawatir akan resiko Anemia pada anak, apalagi si kecil Arsya kini masih berusia 3 (tiga) tahun. Untungnya...saya mendapat kesempatan untuk menggali lebih banyak seputar Anemia di acara Press Conference Manifesto "Bersama Cegah Anemia Optimalkan Kognitif Generasi Maju" yang berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2023 di Kembang Goela Resto, Jakarta. Menghadirkan 5 (lima) orang narasumber yang membahas dan mengupas tuntas Anemia mulai dari cara pencegahan hingga dampak jangka panjangnya, mereka adalah :

  1. Dr.Tonny Sundjaya MSC, Scientific Affairs Research & Evedence Lead Danone Indonesia
  2. Dr. dr. Luciana Sutanto MS, SPGK(K) Pakar Gizi Klink dan Presiden Presiden Indonesia Nutrition Association
  3. Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi. Psikolog Klinis Anak dan Keluarga
  4. Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK. Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia
  5. Tanasha Suhandani Brand Manager SGM Eksplor
Press Conference Manifesto "Bersama Cegah Anemia Optimalkan Kognitif Generasi Maju" 

Sebelum sesi Press Conference dimulai, para tamu undangan yang terdiri dari teman-teman Media dan Mombassasor SGM Eskplor dipersilahkan untuk melakukan Tes Indikasi Anemia Noninvasif di booth dekat pintu masuk acara, awalnya saya sempat merasa takut akan ditusuk dengan jarum untuk diambil darahnya, namun alat skrinning yang digunakan sudah sangat canggih, tak ada adegan tusuk jarum lagi tetapi cukup memasukkan jari telunjuk kiri ke alat skrinning, nantinya akan muncul angka yang menujukkan kadar Hb kita, betapa senangnya ketika tahu Hb saya ada diangka 13 saat itu, artinya saya tidak mengalami defisiensi zat besi yang menyebabkan Anemia.

Namun ternyata sebagian tamu undangan ada yang terdeteksi Anemia namun tidak menyadarinya, oleh karena itulah Dr.Tonny Sundjaya MSC menyampaikan paparannya terhadap hasil pemeriksaan tes indikasi Anemia non invasif yang terjadi pada hari itu, menurutnya "Jika tidak dilakukan skrinning Anemia, kita tidak akan mengetahui jika banyak anak-anak Indonesia yang terkena Anemia karena tidak tahu atau tidak merasa, ada juga yang takut jika skrinning dilakukan dengan cara ditusuk dengan jarum suntik". Wah semakin penasaran saja nih dengan penyakit bernama Anemia ini, yuk kita gali lebih dalam bersama para pakar lewat acara ini.

Dr. dr. Luciana Sutanto MS, SPGK(K) Pakar Gizi Klink dan Presiden Presiden Indonesia Nutrition Association memulai paparannya seputar Anemia, menurut beliau "1 dari 3 anak Indonesia rentan menderita Anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi harian si kecil. Oleh karena itu, anak-anak di bawah usia 5 tahun rentan menderita anemia yang bisa berdampak pada perkembangan otak. Wah jika melihat dampaknya bakal separah ini, saya setuju banget kalau Anemia penting untuk diketahui dan dicegah. Lalu apa saja akibat yang akan terjadi pada anak jika terkena Anemia? berikut paparan dari dokter Luci. 

Akibat Anemia Pada Anak Jangka Pendek & Panjang terutama Anak di Bawah Usia 5 Tahun disebut Anemia Kurang ZAT BESI yaitu :

  1. Perkembangan Otak Terhambat : Resiko Diare & ISPA Meningkat, Perkembangan Motorik dan Koordinasi terganggu, Gangguan Pola Tidur
  2. Kognitif & Performa : Edukasi Menurun, Imunitas Menurun, Kapasitas Kerja Menurun, Keterbatasan Aktifitas Fisik

Setelah memberikan paparan yang membuat para tamu undangan semakin aware terhadap Anemia, Dr. Luciana akhirnya memberikan bocoran makanan apansaja yang harus di konsumsi untuk cegah Anemia yaitu makanan yang mengandung sumber Zat Besi. Nah apa saja nih bun makanan kaya Zat Besi? Ada 2 (dua) sumber makanan kaya zat besi yaitu : 

  1. Sumber Zat Besi Heme, berasal dari makanan sumber hewani contohnya daging merah, ayam, hati, telur, kentang, udang, susu terfortifikasi
  2. Sumber Zat Besi Non-Heme, makanan yang berasal dari sumber tanaman, namun sayangnya Zat Besi Non-Heme kurang dapat di absorpsi dibanding zat besi Heme, contohnya tanaman, polong, kedelai, sayur buah, formula susu kedelai yang difortifikasi zat besi, brokoli, kacang hijau, kentang, bayam, sereal, kismis, apricot semangka.

"Dibutuhkan kombinasi antara Zat Besi dan Vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan Zat Besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia. Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil, bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu terfortifikasi dengan Zat Besi dan Vitamin C agar si Kecil bisa tumbuh maksimal." tutup Dr.Luciana

Setelah mengetahui dampak kesehatan yang akan terjadi pada Anemia, para tamu undangan yang hadir juga ingin tahu nih apa dampak psikologis pada anak jika terkena Anemia? Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi. Psikolog Klinis Anak dan Keluarga menyampaikan bahwa Domain / Aspek Tumbuh Kembang Anak terdiri dari 

  1. Fisik - Motorik : Lincah dan gesit, Kuat, Luwes bergerak• Bugar
  2. Kognitif-Bahasa : Fokus dan konsentrasi, Mudah menangkap, Wawasan luas, Prestasi belajar, Mampu berkomunikasi
  3. Emosi-Sosial : Percaya diri, Ceria, periang, Tangguh, Bergaul baik

Sedangkan Efek Psikologis Jangka Pendek Anemia ada 3 (tiga) yaitu :

  1. Lemas, mudah lelah, kurang aktif
  2. Kurang konsentrasi, Tak mudah menangkap Dan mengingat
  3. Emosi cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih / marah, rentan stres

Efek Psikologis Jangka Panjang Anemia yaitu : 

  1. Lebih mudah sakit, tumbuh kembang tidak optimal
  2. Kesulitan belajar sehingga prestasi sekolah tidak optimal
Mba Nina menambahkan pesan untuk para tamu undangan yang hadir "Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan asupan nutrisi anak baik dan juga selalu melakukan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak, juga menjaga hubungan yang hangat dengan anak" 

Dengan adanya dampak kesehatan dan psikologis yang akan timbul akibat Anemia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia menyampaikan komitmen dan inisiatif Danone untuk mendukung kebutuhan gizi anak Indonesia, terutama untuk cegah anemia. Seperti apa nih komitmen yang diberikan oleh Danone Indonesia untuk cegah Anemia?

Komitmen Danone Indonesia Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju

Indonesia masih termasuk dalam 5 negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya kasus anemia disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah, sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si Kecil menderita anemia. Padahal, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak. Oleh karena itu, kondisi ini akan mengkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena dapat menghambat tumbuh kembang anak untuk jadi generasi maju.

Sebagian besar dari kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi yang merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Kondisi ini juga makin diperparah dengan kurangnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 43% di bandingkan konsumsi protein nabati (57%). Padahal faktanya, kandungan zat besi dalam protein hewani lebih tinggi dibandingkan dalam protein nabati, sehingga penting untuk konsumsi protein hewani demi cegah anemia.

Dalam paparannya, Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia menambahkan bahwa "Danone Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia. Danone Indonesia melihat bahwa saat ini anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti stunting dan anemia, dimana keduanya berpotensi mengganggu kesehatan dan aspek kognitif anak hingga dewasa".

Dengan komitmen membawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, Danone Indonesia terus melakukan berbagai inovasi produk bernutrisi tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, inisiatif dan edukasi untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak Indonesia sebagai bentuk upaya pencegah anemia khususnya pada anak.

Tahun ini, Danone Indonesia melalui SGM Eksplor akan menjalankan inisiatif program baru "Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para Bunda di Indonesia tentang resiko anemia pada anak di bawah usia 5 tahun, serta pentingnya mengkonsumsi makanan tinggi zat besi dan Vitamin C yang berasal dari protein hewani. "Danone Indonesia juga berharap kedepannya lebih banyak pihak dari berbagai institusi, termasuk Pemerintah, tenaga kesehatan, pihak swasta, masyarakat, maupun dari lingkungan terkecil yaitu keluarga yang dapat memberikan perhatian lebih dalam anemia terutama pada anak di bawah usia 5 tahun, untuk mendukung kemajuan anak Indonesia di masa depan," tambah dr. Ray.

Tanasha Suhandani, Brand Manager SGM Eksplor mengatakan, "Sejalan dengan visi Pemerintah saat ini dalam mempersiapkan Generasi Maju Indonesia, selama lebih 69 tahun, SGM Eksplor terus berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang maksimal anak Indonesia melalui penyediaan inovasi produk bernutrisi dan berbagai inisiatif. Salah satu inovasi SGM Eksplor untuk menjawab permasalahan anemia yang masih dihadapi anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun di Indonesia adalah dengan menghadirkan inovasi satu-satunya produk yang mengandung IronC™ - kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji dapat bantu penyerapan secara maksimal hingga dua kali lipat, serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya seperti DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6, serta nutrisi penting lainnya, dukung si Kecil agar tumbuh maksimal jadi Generasi Maju dan cegah anemia."

Guna terus memberikan dukungan untuk pencegahan anemia & dukung pemenuhan nutrisi dan stimulasi yang optimal, SGM Eksplor meluncurkan insiatif "Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju" yang berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengedukasi melalui platform digital diantaranya melalui website www.generasimaju.co.id yang dikunjungi hampir 10 juta ibu setiap tahunnya. Tidak hanya itu, SGM Eksplor juga mendukung Bunda melalui layanan Careline SGM Eksplor yang terdiri dari para ahli terpercaya seperti ahli gizi, kebidanan, keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya. Careline dapat diakses 24/7 dimana saja dan kapan saja Bunda memerlukan saran mengenai nutrisi dan stimulasi.

"Ke depannya SGM Eksplor terus berkomitmen secara berkelanjutan untuk melakukan berbagai inisiatif dan kolaborasi serta selalu menjadi partner orang tua Indonesia dalam memberikan dukungan nutrisi terbaik dan berkualitas yang dibutuhkan oleh anak untuk tumbuh menjadi Generasi Maju. Mari kita bersama cegah anemia dan optimalkan kognitif anak Generasi Maju," tutup Tanasha.

Kesimpulan

  • Sebanyak 1 dari 3 anak di Indonesia usia di bawah 5 tahun rentan menderita anemia yang dapat berdampak pada perkembangan otak si Kecil
  • Pentingnya asupan Zat Besi, seperti dengan susu terfortifikasi dengan Zat Besi & Vitamin C untuk cegah anemia
  • Skrinning sejak dini, Tes Indikasi Anemia pada anak bisa dilakukan sejak usianya 2 (dua) tahun
  • Pentingnya kesadaran orangtua akan risiko anemia pada anak usia 1-5 tahun dan dampaknya pada perkembangan otak si Kecil
  • Pentingnya konsumsi asupan kaya Zat Besi dan Vitamin C (Iron-C) DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6 yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak si kecil

Acara Press Conference ditutup dengan foto bersama para narasumber, Quiz dan Doorprize. Senang dan sangat bersyukur bisa jadi bagian dari acara edukatif ini, sebagai seorang Mombassador SGM Eksplor penting bagi saya untuk membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada para bunda diluar sana yang masih awam tentang Anemia. agar cita-cita Indonesia untuk mewujudkan Generasi Emas bisa tercapai di tahun 2045 nanti. 


17 komentar

  1. Anemia ternyata banyak ya disekitar kita blm lama tetanggaku anaknya dirawat karena anemia gk nyangka banget padahal terlihat sehat tapi emang wajahnya sering pucat . Alhamdulillah sekarang sudah sembuh dengan perawatan yang tepat..yuk kita cegah anemi mulai dari rumah sndiri atau lingkungan terdekat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bunda, untuk itu sejak usia 2 tahun anak-anak harus di cek anemia

      Hapus
  2. pentingnya asupan gizi untuk mencukupi nutirisi dalam tubuh agar terhindar dari penyakit anemia. Yuk kita perkaya pengetahuan untuk cega anemia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajib banget memang untuk memahami anemia sejak dini

      Hapus
  3. Anakku nih masih kurang banget untuk vitamin C-nya, kalau zar besi sih udah banyak didapat dari telur
    ya untuk menghindari anemia. Soalnya anemia skrg mah ga nyerang orang gede lagi ya, anak-anak juga.. hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Umi, anak-anak banyak yang terkens Anemia tapi tidak disadari

      Hapus
  4. Jadi terpikir untuk mencoba ikutan skrinning juga nih karena anemia rupanya nggak selalu menunjukkan gejala yang jelas pada setiap orang. Padahal dibutuhkan kecukupan asupan gizi agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk bun, skrinning Anemia agar bisa dicegah sedini mungkin

      Hapus
  5. Anemia jika dibiarkan dampangnya serius ya. Tumbuh kembang anak bisa keganggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget bun, aku juga baru tau kalau di Indonesia penyakit anemia masih menjadi isu selain stunting

      Hapus
  6. wah ternyata selain issue stunting, anemia juga merupakan penyakit yang kita waspadai terutama pada anak Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena anemia bisa menyebabkan gangguan kognitif

      Hapus
  7. Anemia ternyata dampaknya bisa kemna2 ya ank bisa gangguan belajarnya yang pastinya bkin kualitas belajar anak.jadi berkurang banyak smoga anemia bisa diatasi dan semakin sdikit anak Indonesia yang kena anemia

    BalasHapus
  8. Danone selale memberikan edukasi yang baik seperti ini.
    Alhamdulillah, selain memahami pentingnya asupan makanan yang beranekaragam juga sumber zat besi agar Hb baik dan mencegah anemia bisa dari sumber makanan Kacang-kacangan, selain daging merah.

    BalasHapus
  9. Ikut acara ini langsung tau ya kena anemia atau enggak. Aku pun dulu anemia parah pas hamil. Ternyata anak-anak juga bisa kena ya. Memang semua orang jangan sampe kekurangan zat besi.

    BalasHapus
  10. Anakku blm nih mbak scrinning anemia, habis baca ulasannya mbak Indri saya jadi tahu betapa perlunya scrinning dilakukan. Makasih infonya mbak

    BalasHapus
  11. Anemia memang berbahaya banget ya, ibu yang kena anemia aja bayinya bisa keguguran sampai cacat tumbuh kembangnya ya

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^