Lifebuoy Shampoo & YKI Ajak Keluarga Indonesia "Berbagi Kebaikan" Bagi Penderita Kanker

Pada suatu pagi di meja makan...

"Mam, pokoknya hari ini aku enggak mau sekolah" ujar Audrey pada suatu pagi, saya spontan langsung menoleh ke arahnya yang sedang mengoleskan selai di rotinya. Loh kok tumben banget dia mogok ke sekolah, padahal sebelum pandemi, Audrey jadi anak yang paling semangat untuk pergi ke sekolah. 

Kemudian setelah selesai mencuci piring, saya menghampiri dan menanyakan alasannya untuk tidak hadir ke sekolah, kami mulai bicara hati ke hati saat itu, agar ia mau curhat dan lebih terbuka. Jika mendengar ceritanya saat itu, saya jadi menyimpulkan kalau Audrey sedang mengalami kesulitan bersosialisasi dengan teman sebayanya, okey saya sangat maklum, karena physical distancing berkepanjangan di masa pandemi kemarin, berdampak besar pada perkembangan sosial anak, seperti kehilangan kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, memecahkan masalah, hingga berlatih untuk memiliki sikap empati.

Kasus mogok sekolah yang dialami Audrey menjadi tantangan tersendiri buat saya, padahal sebagian buibuk di dunia sepertinya begitu bahagia menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTMT) kembali, secara ya bun...2 (dua) tahun sudah kita berperan sebagai guru pengganti yang ternyata bukan suatu pekerjaan yang mudah. 

Lalu apa yang harus dilakukan oleh para orangtua untuk menyikapi hal tersebut? Dalam kasus Audrey saya menggunakan beberapa langkah berikut ini : 

  1. Memantau kegiatannya di sekolah setiap hari lalu mengevaluasi
  2. Berkonsultasi pada pihak sekolah terutama wali kelasnya
  3. Memberikan kebebasan memilih aktivitas ekstrakurikuler apa yang ia sukai
  4. Membawakan bekal makanan yang jadi favoritnya
  5. Buat suasana ke sekolah menjadi lebih menyenangkan

Selain mengembalikan semangatnya untuk bisa bersosialisasi, saya juga mengajarkannya untuk mulai berbagi. Karena sepemahaman saya, menumbuhkan rasa empati dan keinginan berbagi sebenarnya harus dilaksanakan sejak dini. Sebab jika tidak dimulai dari sekarang, anak-anak akan kehilangan rasa peduli pada sesama. 

Jujurly awalnya sulit memberi pengertian kepada anak-anak bahwa konsep berbagi tak hanya memberikan sejumlah uang saja kepada orang lain, tetapi juga bisa berbagi makanan, berbagi kebahagiaan hingga berbagi potongan rambut sehat kita untuk mereka yang membutuhkan, seperti yang telah dilakukan oleh Lifebuoy Shampo dalam sebuah Kampanye Berani Berbagi Kebaikan Rambut Sehat Lifebuoy

Ajakan Berbagi Kebaikan Rambut Sehat 

Masa Pandemi memang menimbulkan banyak tantangan bagi orang tua, baik dari sisi ekonomi, perubahan peran serta tanggung jawab, dan lainnya. Namun sisi positifnya, kualitas hubungan keluarga umumnya menjadi lebih meningkat karena orang tua dan anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Kedekatan ini sepatutnya dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak, termasuk rasa empati.

Namun ternyata...saat ini justru tercatat 96% anak mengalami penurunan terkait pencapaian aspek perkembangan sosial emosi, terutama dalam segi perkembangan perilaku prososial atau perilaku tolong menolong. Oleh karenanya dibutuhkan peranan orang tua untuk membekali masa depan anak dengan menanamkan nilai nilai kebaikan sejak dini, termasuk perilaku tolong menolong.

Menjawab hal tersebut, Lifebuoy Shampoo, haircare brand produksi PT Unilever Indonesia Tbk. meluncurkan kampanye "Berbagi Kebaikan" yang bertujuan menginspirasi keluarga menjadikan rambut sehat sebagai kekuatan untuk berbuat baik pada sesama. Kampanye yang diluncurkan dalam memperingati Hari Anak Internasional ini tahun ini bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) guna membantu mengembalikan semangat dan rasa percaya diri para penderita Kanker, salah satunya melalui pembuatan dan distribusi wig bagi sebanyak mungkin penderita Kanker di wilayah Indonesia.

9

Acara peluncuran Kampanye Berani Berbagi Kebaikan Rambut Sehat Lifebuoy digelar pada Hari Kamis 2 Juni 2022 di Bale Nusa Jakarta, dihadiri oleh beberapa narasumber kece dan berbobot berikut ini, mereka adalah : 

  1. Agus Nugraha, Head of Marketing Hair Care Indonesia PT Unilever Indonesia, Tbk., 
  2. Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP – Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia,
  3. dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR(K) – Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia
  4. Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. - Psikolog Keluarga
  5. Mona Ratuliu, Celebrity mom.

Acara tersebut juga disiarkan langsung melalui Zoom Meeting sehingga saya dan teman-teman yang tidak dapat hadir ke lokasi acara bisa tetap menyaksikan keseruan dari acara ini. Seperti apa sih sharing session dari para narasumber dan apa yang melatarbelakangi Lifebuoy Shampo meluncurkan Kampanye luar biasa ini? Mari kita simak bersama.

Head of Marketing Hair Care Indonesia PT Unilever Indonesia, Tbk., Agus Nugraha menjelaskan bahwa sejalan dengan makna peringatan Hari Anak Internasional yang mengangkat pentingnya menyiapkan pembekalan yang cukup bagi anak untuk masa depan mereka, kampanye “Berbagi Kebaikan” mendorong peranan orang tua untuk membekali masa depan anak dengan menanamkan nilai kebaikan, termasuk perilaku tolong menolong. 

Beliau menambahkan “Melalui kampanye ini ingin menginspirasi keluarga Indonesia bahwa rambut sehat – yang bisa didapatkan dengan menggunakan Lifebuoy Shampoo Kuat & Berkilau  dapat menjadi sumber kekuatan untuk melakukan berbagai bentuk kebaikan. Oleh karena itu tahun ini kami bekerja sama dengan YKI menggalang berbagai bantuan bagi para pejuang Kanker sebagai bentuk dukungan keluarga Indonesia dalam membantu membangkitkan semangat dan rasa percaya diri mereka".

Apa tanggapan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) terhadap Kampanye yang digagas oleh Lifebuoy Shampo ini? 

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, “Kami menyambut baik kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ kerjasama Lifebuoy Shampoo dengan YKI dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker melalui donasi rambut, dan hal ini akan mendorong semangat dan kualitas hidup pasien kanker. Pada kesempatan inipun, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk dengan melakukan deteksi dini kanker, dan sejalan dengan kampanye ini, jagalah kesehatan rambut karena dapat menjadi sumber kekuatan untuk berbagi kebaikan.”  

Semakin mantap lagi untuk berbagi kebaikan rambut sehat ketika mendengar paparan dari Dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR-K, Pengurus Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia lebih lanjut menjelaskan, “Kanker memberi dampak terhadap fisik dan psikologis pasien kanker. Kondisi pandemi juga menambah tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker, sehingga diperlukan dukungan psikososial dalam menjaga maupun meningkatkan kualitas hidup pasien baik oleh keluarga, orang-orang terdekat, hingga lingkungan dan masyarakat luas. Dukungan masyarakat melalui kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ oleh Lifebuoy dan YKI ini akan semakin membangkitkan keyakinan bahwa mereka tidak sendirian dalam berjuang.” 

Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. - Psikolog Keluarga

Berbagai penelitian yang menghubungan masa pandemi dan perubahan perilaku anak-anak juga saya temukan di acara ini, makanya begitu dihadirkan seorang Psikolog Anak dan Celebrity Mom saya seperti menemukan solusi lagi dari masalah yang saya alami diatas. Oiya kita simak dulu yuk penelitiannya

Seorang terapis keluarga di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pandemi membuat anak kehilangan kesempatan untuk membangun keterampilan sosialnya, seperti kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, memecahkan masalah, hingga berlatih memiliki sikap empati. 

Penelitian dari Universitas Negeri Yogyakarta juga menemukan bahwa selama pandemi 96% anak mengalami penurunan terkait pencapaian aspek perkembangan sosial emosi, terutama dalam segi perkembangan perilaku prososial, atau yang secara awam disebut perilaku tolong menolong. 

Mba Anna Surti Ariani, S.PSi., M.Si., Psi., Psikolog Klinis Keluarga favorit saya menanggapi hal tersebut, menurutnya “Jika kemampuan berempati dan perilaku tolong menolong ini tidak dikembangkan, terdapat risiko jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, anak dapat sulit beradaptasi dan sulit diterima oleh lingkungannya sehingga mengalami masalah pergaulan. Sementara dalam jangka panjang, anak rentan mengalami beragam masalah gangguan psikologis. Perilaku ini tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, dibutuhkan proses panjang sejak usia dini hingga dewasa yang erat kaitannya dengan stimulasi dari orang tua.”


Lalu pendapat Mom Mona Ratuliu, Selebritas sekaligus ibu dari lima orang anak gimana sih? Menurut beliau, “Memasuki kehidupan pasca pandemi, kita perlahan kembali ke rutinitas social life seperti dulu. Aku sadar kondisi ini akan menuntut kemampuan anak-anakku untuk kembali bersosialisasi, yang sebelumnya sempat terhambat karena pandemi. Kampanye ini bisa menjadi wadah bagi para orang tua sepertiku untuk menumbuhkan rasa empati dan menerapkan perilaku tolong menolong pada sesama. Sebagai buktinya, hari ini aku dan Nala mendonasikan rambut kami, dan mengajak seluruh keluarga untuk ikut memberi dukungan!” 

Mom Mona Ratuliu dan putrinya Nala yang hadir di acara juga langsung memberikan donasi rambut mereka di dropbox Berbagi Kebaikan Lifebuoy, begitu juga tamu undangan yang hadir bisa ikut mendonasikan rambut sehatnya dengan memotong rambutnya di Pop Up Salon yang sudah disiapkan oleh Lifebuoy Shampo. Nah buat yang tidak hadir di acara dan ingin ikut berbagi kebaikan rambut sehatnya, tetap bisa dong...cek caranya dibawah ini ya!

Cara Berbagi Kebaikan Rambut Sehat Lifebuoy

Ada berbagai cara untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye “Berbagi Kebaikan”, yaitu:

1. Donasi rambut, Keluarga Indonesia dapat mendonasikan rambut sehat dan kuat mereka untuk nantinya dijadikan wig yang akan didistribusikan YKI ke para pejuang kanker di berbagai wilayah Indonesia. Donasi ini dapat dilakukan dengan 4 langkah mudah:

  • Cuci rambut dengan bersih dan keringkan, kemudian kuncir dalam satu atau dua ikatan dengan kuat.
  • Potong rambut di atas ikatan, pastikan potongan rambut tidak terburai berantakan. Idealnya, dibutuhkan minimal 25 cm untuk membuat wig dengan rambut asli.
  • Masukkan potongan rambut yang terikat rapi ke dalam amplop/zip lock yang tahan air.
  • Kirim ke PO BOX LIFEBUOY BERBAGI KEBAIKAN JAKARTA 12000 dengan mencantumkan nama, alamat dan nomor ponsel pendonasi.

Bagi mereka yang rambutnya belum memenuhi persyaratan, donasi bisa tetap diberikan dimana total gramasi dari rambut yang terdonasi akan dikonversi menjadi wig rambut sintetis yang juga akan didistribusikan kepada para pejuang kanker.

2. Donasi melalui pembelian produk, Untuk setiap pembelian Lifebuoy Shampoo varian Kuat & Berkilau limited edition ukuran 340 ml, otomatis mereka akan berkontribusi dalam penggalangan dana yang akan didonasikan kepada YKI. 

3. Donasi melalui Kitabisa.com, Donasi juga dapat diberikan melalui platform crowdfunding Kitabisa.com, dimana seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan kepada YKI. 

Dari ketiga bentuk donasi tersebut bisa disimpulkan dan diajarkan kepada anak-anak kita bahwa berbagi bisa dalam bentuk apapun, meskipun kecil buat kita tapi berarti buat orang lain. Dan diakhir acara, Agus Nugraha menyampaikan “Meski masih dihadapkan dengan berbagai tantangan di masa pandemi, rasa empati yang diwujudkan dengan aksi nyata untuk berbagi kebaikan adalah suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan. Semoga seluruh aktivitas dari kampanye ini mampu menjembatani keluarga Indonesia dalam membantu meningkatkan kualitas hidup para pejuang kanker".

So mari bersama-sama wujudkan empati dan kepedulian untuk membantu tingkatkan kualitas hidup para pejuang kanker dengan ikut berbagi kebaikan bersama Lifebuoy Shampoo dan Yayasan Kanker Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye ini, kunjungi: www.berbagikebaikan.kitabisa.com atau akun Instagram @LifebuoyID.  

18 komentar

  1. Masya Allah Tabarakallah, baca judulnya penasaran dengan bentuk kebaikkan seperti apa ya ini, bacanya speechlessssss...semoga gerakan ini dimudahkan . Dan berkah untuk yang memberi & menerima , Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin terimakasih atas dukungannya mba Gita Sayang

      Hapus
  2. unik banget donasi dalam bentuk rambut, aku dulu suka kumpulin rambut rontok mba dan juga potongan rambut usai pangkas di rumah, ntar meluncur deh ke kitabisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mba semangat berbagi semoga bisa membantu penderita kanker

      Hapus
  3. Keren banget lifebuoy selain bikin acara virtual dan offline, juga mengedukasi bahwa berbagi itu bukan hanya 1 macam, bisa bermacam-macam. I got it mak, thankyou 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. meskipun hanya potongan rambut tapi begit bermanfaat

      Hapus
  4. Kampanye ini sangat baik untuk menumbuhkan rasa empati masyarakat khususnya anak2 ya supaya bisa lebih paham mengenai pasien kanker. Mungkin nanti potongan rambut anakku juga mau kukirimkan :D

    BalasHapus
  5. iya mbak, kegiatan parenting lifebuoy ini menarik ya, menghadirkan mona ratuliu yang langsung kasih contoh berbagi dalam bentuk rambut tsb, keren nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. pantas banget jadi publik figure yang menjadi panutan

      Hapus
  6. Sedih sekali ya...melihat dampak dari penyakit kanker bukan hanya dari segi fisik yang berubah tapi juga psikis. DUkungan yang kecil ini semoga bisa saling memberi semangat untuk para survivor cancer di YKI.

    BalasHapus
  7. Kampanye yang mendukung dan saling menguatkan sesama.
    Yuk ikutan berkontribusi juga. Apalagi ada 3 caranya nih yang jadi pilihan

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga pengen banget ikutan kebetulan rambut ku blm dipotong

      Hapus
  8. jenis donasi yang sangat unik dan menarik, semoga donasinya bisa bermanfaat untuk penerima donasinya

    BalasHapus
  9. Kalau hadir di sana, bisa donasi rambut sekalian mempercantik potongan rambut ya Mbak. Kok jadi ngarep banget melakukannya di sana. tapi di rumah juga kan bisa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa mba dari rumah nanti potongan rambutnya dikirim ke dropbox

      Hapus

Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^