#BahagiaBerbagiBaju di bulan Ramadan Bersama Vanish

Menjalani bulan Ramadan tahun ini memang terasa berbeda dari 2 tahun sebelumnya dimana saat itu pandemi sedang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, akibatnya Pemerintah menghimbau agar masyarakat merayakan ibadah Ramadan dirumah saja dan bersilaturahmi Lebaran secara virtual. Karena situasi inilah akhirnya agenda beli baju baru untuk hari lebaran tidak kami lakukan, toh tidak kemana-mana juga kan?

Tetapi yang namanya anak-anak sepertinya sangat sulit untuk mengerti, mereka tetap menginginkan baju gamis baru untuk lebaran yang akhirnya saya belikan lewat market place, namun betapa terkejutnya saya ketika baju yang datang tidak sesuai espektasi dari segi ukuran dan warna, anak-anak pun enggan memakainya. Dengan sangat menyesal baju baru tersebut harus jadi penunggu lemari hingga sekarang. Sedih ya bun, baiknya mau diberikan kemana ya baju-baju layak pakai ini? 

Lalu kemarin saat berbelanja mingguan ke Hypermart Cibubur, saya menemukan sebuah drop box berwarna pink di lorong supermarket tersebut, ketika melihatnya dari kejauhan  saya sudah bisa menebak jika drop box itu milik Vanish, secara ya bun Vanish itu identik dengan warna shocking pink pada botolnya. Semakin dekat ke drop box akhirnya semakin jelas jika Vanish sebagai brand terkemuka mengajak masyarakat untuk berdonasi baju layak pakai ke drop box ini selama Ramadan, wah keren banget nih Vanish.

Biar tidak semakin penasaran dengan program Vanish kali ini, saya mulai kepoin akun Instagramnya untuk mencari tahu, apa saja sih syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi jika ingin ikut berdonasi lewat drop box berwarna pink ini? Yuk kita simak penjelasannya. 


Latar Belakang Kampanye Vanish #BahagiaBerbagiBaju

Membeli baju baru saat Ramadan terutama menjelang lebaran merupakan tradisi turun-temurun yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-16¹, karenanya tak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan Ramadan dan lebaran. Bahkan menurut survel JakPat (Jajak Pendapat) tahun 2021, meski pandemi masih melanda, belanja baju baru masih menduduki posisi empat besar (45%) diantara kebutuhan lainnya. 

Bahkan menurut sebuah riset yang dilakukan oleh media online Tirto pada tahun 2017, sebanyak 61,71% masyarakat menyatakan selalu membeli baju baru untuk lebaran setiap tahunnya. Di saat 3 dari 10 orang Indonesia mengaku menyingkirkan sepotong pakaian setelah mengenakannya hanya sekali (Omnibus YouGov, 2017), di sisi lain, masih banyak masyarakat kurang beruntung yang tidak memiliki kesempatan membeli baju baru untuk merayakan lebaran. 

Hayoo, siapa nih yang kalau pakai baju baru hanya sekali habis itu jadi penunggu lemari?  Saya...hehehe, tetapi itu dulu loh, saya mulai berhenti bersikap boros untuk membeli baju ketika melihat banyak orang-orang disekiling saya yang masih tidak memakai baju yang layak dan rapih karena terhimpit situasi ekonomi. Makanya saya mendukung penuh kampanye yang satu ini. 


Dan bertepatan dengan momen Ramadan tahun ini, Reckitt Indonesia melalui Vanish, menginisiasi gerakan #BahagiaBerbagiBaju untuk mengajak masyarakat Indonesia menyumbangkan pakaian lama layak pakai bagi mereka yang membutuhkan sekaligus memperpanjang masa pakai pakaian untuk mengurangi limbah pakaian. Program ini juga sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.

Dalam sebuah jumpa pers, Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia menyatakan, "Mengenakan pakaian terbaik merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari Raya. Mengingat di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan lebaran, maka melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan 'menghidupkan kembali pakaian lama layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian yang terlihat bersih dan pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan ini."

Kampanye #BahagiaBerbagiBaju tersebut juga didukung penuh oleh Dona Agnesia selaku Brand Ambassador Vanish, ia menambahkan "Saya percaya merawat pakaian yang kita miliki dengan sepenuh hati, salah satunya dengan cara mencucinya menggunakan pembersih noda yang dapat membuat pakaian bersih, wama terlihat cerah dan tampak seperti baru, merupakan kebiasaan baik yang dapat memperpanjang masa pakai pakaian"

Personal fashion waste kita bisa di manfaatkan pada momen-momen istimewa salah satunya seperti Ramadan ini untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama dengan cara menyumbangkan pakaian lama kita. Sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap sang pemilik baru, sebelum menyerahkan pakaian lama kita, alangkah lebih baik jika kita memastikan pakaian tersebut dalam keadaan bersih dan tampak layak untuk dipakai.

Tak hanya Dona Agnesia, Aghnia Punjabi, seorang influencer hijab yang juga merupakan pengusaha fashion turut mendukung gerakan #BahagiaBerbagiBaju dari Vanish, ia menyampaikan "Dalam industri fashion, terdapat istilah fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru. Perilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren fashion yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya".

Dampak buruk tren fast fashion ini ternyata dibahas dalam sebuah artikel yang dirilis The World Bank tahun 2019 yaitu : 

  • Fast fashion dapat memperburuk masalah lingkungan karena mendorong lahirnya produk fashion yang memiliki masa pakai lebih singkat. Sebanyak 50 miliar pakaian baru diproduksi tahun 2000, dan 20 tahun kemudian tepatnya tahun 2020, tercatat rata-rata konsumen membeli pakaian 60% lebih banyak. 
  • Tidak hanya membeli lebih banyak, konsumen juga membuang lebih banyak pakaian. Kurang dari 1% pakaian bekas didaur ulang menjadi pakaian baru. Diperkirakan setiap tahunnya sekitar USD 500 miliar hilang akibat pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah karena tidak disumbangkan atau didaur ulang

Cara Ikutan #BahagiaBerbagiBaju bersama Vanish

Sebagai seorang Muslimah, Aghnia pun percaya keberhasilan ibadah Ramadan tidak hanya tercermin dari berpuasa sebulan penuh melainkan juga dari bagaimana kita mendorong diri untuk menjadi lebih baik, salah satunya dalam hal konsumsi pakaian. "Saya menerapkan konsep one in, one out, yaitu saat membeli baju baru, saya akan memilih pakaian lama yang bisa disumbangkan ke sesama yang. membutuhkan. Dengan konsep ini, selain dapat menghadirkan kebahagiaan kepada orang lain, kita. juga bisa berkontribusi dalam upaya mengurangi limbah pakaian yang merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan."


Saya juga sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Aghnia, apalagi jika baju layak pakai yang kita donasikan melalui drop box Vanish selama bulan Ramadan ini bermanfaat bagi orang lain, pastinya memberikan kebahagiaan kepada sesama. Keesokan harinya saya kembali lagi ke Hypermart Cibubur untuk membawa beberapa helai pakaian layak pakai yang akan di masukkkan ke dalam drop box.

Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaian lama layak pakainya, Vanish, menyediakan drop box di sejumlah pusat perbelanjaan seperti Transmart & Lottemart Vanish juga bekerja sama dengan Paxel dalam menyediakan layanan penjemputan sumbangan pakaian lama layak pakai di lebih dari 40 kota di Indonesia.


Sebagai apresiasi, Vanish juga menyediakan hadiah menarik berupa uang tunai senilai Rp 1.000.000 untuk masing-masing 5 orang donatur tercepat serta 300 pcs produk Vanish untuk donatur beruntung lainnya. "Mari berikan pakaian kita kesempatan untuk menjalani banyak kehidupan dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain, tak hanya di Ramadan kali ini melainkan juga di momen-momen istimewa lainnya," tutup Rahul Bibhuti.

Buat teman-teman yang ingin ikut memberikan donasi silahkan cek tata cara dan lokasi drop box Vanish #BahagiaBerbagiBaju pada gambar, mari berbagi sambil Memperpanjang Masa Pakai Baju demi masa depan lingkungan yang lebih baik.



Tidak ada komentar

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^